Inilah 5 Perbedaan HTTP dan HTTPS
Perbedaan HTTP dan HTTPS – Ketika menjelajahi dunia maya, pernahkah kamu memperhatikan awalan URL di bilah alamat browser? Apakah itu dimulai dengan “http” atau “https”? Meski hanya berbeda satu huruf, kedua protokol ini memiliki perbedaan besar yang mempengaruhi cara data dikirim dan diterima di internet. Kita akan mengupas tuntas perbedaan antara HTTP dan HTTPS, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa memilih salah satu dari yang lain bisa berdampak signifikan pada keamanan dan privasi data.
Pengertian HTTP dan HTTPS
HTTP atau Hyper Text Transfer Protocol adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mentransfer data antara browser (klien) dan server. Data yang dikirim melalui HTTP bisa berupa teks, gambar, video, dan file lainnya. HTTP menggunakan konsep hypertext, yaitu sebuah sistem informasi yang terhubung satu sama lain melalui tautan (link). HTTP mengatur format, proses, dan keamanan dasar data yang dikirimkan, namun tidak memberikan perlindungan terhadap ancaman keamanan seperti peretasan.
HTTPS, singkatan dari Hyper Text Transfer Protocol Secure, adalah versi aman dari HTTP. HTTPS menambahkan lapisan keamanan ekstra melalui enkripsi data dengan menggunakan SSL (Secure Socket Layer) atau TLS (Transport Layer Security). Ini memastikan bahwa data yang ditransfer antara browser dan server aman dari pihak ketiga yang tidak berwenang.
Cara Kerja HTTP
Untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara HTTP dan HTTPS, kita perlu mengetahui cara kerja HTTP terlebih dahulu:
1. Permintaan Klien
Browser mengirimkan permintaan ke server yang berisi alamat URL, header, dan body. Header biasanya berisi informasi tentang browser dan tipe konten yang diinginkan, sementara body bisa berisi data tambahan seperti form input pengguna.
2. Pemrosesan Server
Server menerima permintaan dari browser, memprosesnya, dan mengirimkan respons yang sesuai. Ini bisa berupa halaman HTML, gambar, video, atau file lainnya.
3. Tanggapan Server
Browser menerima tanggapan dari server dan menampilkan konten tersebut kepada pengguna. Jika server mengirimkan halaman HTML, browser akan merender halaman tersebut sehingga bisa dilihat dan diinteraksi oleh pengguna.
Proses ini terlihat sederhana, tetapi memiliki beberapa kelemahan utama terutama terkait keamanan. Data yang dikirim melalui HTTP tidak dienkripsi, yang berarti data tersebut bisa dilihat oleh pihak ketiga yang tidak berwenang. Ini menjadi masalah besar, terutama ketika kita mengirimkan informasi sensitif seperti kata sandi atau informasi kartu kredit.
Cara Kerja HTTPS
HTTPS bekerja mirip dengan HTTP, tetapi dengan tambahan lapisan keamanan. Berikut ini adalah cara kerja HTTPS:
1. Permintaan Klien dengan Sertifikat SSL/TLS
Browser mengirimkan permintaan ke server, namun kali ini permintaan tersebut diawali dengan handshake SSL/TLS. Ini adalah proses awal di mana browser dan server menyetujui metode enkripsi yang akan digunakan.
2. Pemrosesan Server dengan Enkripsi
Setelah handshake selesai, server memproses permintaan dan mengirimkan data yang telah dienkripsi kembali ke browser. Proses enkripsi ini memastikan bahwa data yang dikirimkan tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga yang tidak berwenang.
3. Tanggapan Enkripsi
Browser menerima tanggapan dari server dan mendekripsi data tersebut sehingga bisa ditampilkan kepada pengguna. Karena data telah dienkripsi selama transmisi, informasi sensitif tetap aman.
Perbedaan HTTP dan HTTPS
Berikut ini beberapa perbedaan HTTP dan HTTPS yang dirangkum dari beberapa sumber.
1. Keamanan Data
Salah satu perbedaan terbesar antara HTTP dan HTTPS adalah keamanan data. Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang bagaimana masing-masing protokol menangani keamanan data:
- Data yang dikirim melalui HTTP tidak dienkripsi. Ini berarti data tersebut bisa dengan mudah diintersep dan dibaca oleh pihak ketiga yang tidak berwenang. Misalnya, jika kita mengirimkan kata sandi melalui formulir web yang menggunakan HTTP, kata sandi tersebut bisa dicuri oleh penyerang yang mengintai jaringan.
- Data yang dikirim melalui HTTPS dienkripsi menggunakan SSL/TLS. Ini berarti bahkan jika data tersebut diintersep oleh pihak ketiga, mereka tidak akan bisa membaca atau memahami data tersebut tanpa kunci dekripsi yang tepat. Enkripsi ini melindungi informasi sensitif dari peretasan dan penyadapan.
2. Sertifikat SSL/TLS
Untuk menggunakan HTTPS, sebuah situs web perlu memiliki sertifikat SSL/TLS. Sertifikat ini dikeluarkan oleh otoritas sertifikat (CA) yang terpercaya, dan berfungsi untuk mengautentikasi identitas situs web tersebut serta memungkinkan enkripsi data.
- HTTP tidak memerlukan sertifikat SSL/TLS, sehingga tidak ada jaminan bahwa situs web yang diakses adalah asli dan aman.
- HTTPS memerlukan sertifikat SSL/TLS, yang memberikan tingkat kepercayaan lebih tinggi kepada pengguna bahwa situs web tersebut asli dan data yang dikirim aman.
3. Port yang Digunakan
Port adalah nomor yang mengidentifikasi dan menghubungkan proses yang berkomunikasi di jaringan. HTTP dan HTTPS menggunakan port yang berbeda untuk komunikasi.
- HTTP menggunakan port 80 sebagai port standar. Port ini tidak memiliki enkripsi data, sehingga data yang dikirim melalui port ini rentan terhadap peretasan.
- HTTPS menggunakan port 443 sebagai port standar. Port ini menggunakan enkripsi SSL/TLS untuk melindungi data yang ditransfer, sehingga lebih aman dibandingkan port 80.
4. Autentikasi dan Integritas Data
HTTPS juga menambahkan lapisan autentikasi dan integritas data yang tidak ada pada HTTP.
- Dengan HTTPS, browser dapat memverifikasi identitas server menggunakan sertifikat SSL. Ini memastikan bahwa data yang dikirim dan diterima berasal dari server yang sah.
- HTTPS menggunakan kode hash atau checksum untuk memastikan bahwa data yang dikirim tidak berubah selama transmisi. Ini melindungi data dari manipulasi atau penyisipan oleh pihak ketiga yang tidak berwenang.
5. Performa dan Kecepatan
Meskipun HTTPS menawarkan keamanan yang lebih baik, ada perbedaan dalam performa dan kecepatan antara HTTP dan HTTPS.
- HTTP memiliki performa dan kecepatan yang lebih tinggi karena tidak ada proses enkripsi atau dekripsi data. Ini berarti halaman web dapat dimuat lebih cepat.
- HTTPS sedikit lebih lambat karena proses enkripsi dan dekripsi data memerlukan waktu dan sumber daya tambahan. Namun, dengan teknologi modern dan peningkatan kinerja server, perbedaan ini semakin kecil dan tidak terlalu signifikan bagi pengguna.
Keuntungan Menggunakan HTTPS
Menggunakan HTTPS memiliki beberapa keuntungan utama, terutama dalam hal keamanan dan kepercayaan pengguna. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan HTTPS:
1. Keamanan Data
Keamanan data adalah salah satu alasan utama mengapa HTTPS sangat penting. Dengan enkripsi data, HTTPS melindungi informasi sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, dan data pribadi dari ancaman peretasan dan penyadapan. Ini sangat penting untuk situs web e-commerce, layanan keuangan, dan platform lain yang menangani informasi sensitif.
2. Kepercayaan Pengguna
Ketika pengguna melihat simbol gembok di bilik URL dan awalan “HTTPS” di alamat situs web, mereka merasa lebih aman dan percaya bahwa situs tersebut melindungi informasi mereka. Ini meningkatkan kepercayaan pengguna dan bisa mengurangi tingkat penolakan (bounce rate) serta meningkatkan konversi dan retensi pelanggan.
3. SEO dan Peringkat Mesin Pencari
Google dan mesin pencari lainnya memberikan peringkat lebih tinggi kepada situs web yang menggunakan HTTPS. Ini berarti menggunakan HTTPS bisa membantu meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web di hasil pencarian, sehingga menarik lebih banyak pengunjung.
4. Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi
Banyak regulasi dan standar keamanan data, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa, mewajibkan penggunaan HTTPS untuk melindungi data pengguna. Dengan menggunakan HTTPS, situs web bisa memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi dan standar keamanan data yang berlaku.
Bagaimana Cara Beralih dari HTTP ke HTTPS?
Jika kamu memiliki situs web dan ingin beralih dari HTTP ke HTTPS, berikut adalah langkah-langkah yang perlu di ikuti:
- Kamu dapat membeli sertifikat SSL dari penyedia sertifikat yang terpercaya.
- Instal sertifikat SSL di server, proses ini dapat bervariasi tergantung pada server yang digunakan.
- Perbarui semua URL di situs web untuk menggunakan HTTPS. Ini termasuk URL di konten, skrip, dan tautan internal.
- Buat pengalihan redirect HTTP ke HTTPS dari HTTP ke HTTPS untuk memastikan bahwa semua pengunjung secara otomatis diarahkan ke versi aman situs web Anda.
- Perbarui peta situs dan file robots.txt Anda untuk mencerminkan perubahan ke HTTPS.
- Verifikasi situs web di Google Search Console untuk memastikan bahwa Google mengindeks versi HTTPS dari situs kamu.
Meskipun HTTPS menawarkan banyak keuntungan, HTTP masih digunakan di banyak situs web. Salah satu alasannya adalah bahwa HTTPS memerlukan sertifikat SSL, yang harus dibeli dan diperbarui secara berkala. Ini dapat menjadi biaya tambahan bagi pemilik situs web, terutama untuk situs web kecil atau pribadi. Selain itu, implementasi HTTPS memerlukan perubahan pada server dan aplikasi web, yang mungkin memerlukan waktu dan keahlian teknis.
Dengan memahami perbedaan antara HTTP dan HTTPS, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang cara melindungi data kita saat berselancar di internet. Keamanan data bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, dan dengan menggunakan HTTPS, kita dapat memastikan bahwa informasi pribadi kita tetap aman dari peretas dan pihak ketiga yang tidak berwenang. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Inilah Perbedaan Software Engineer dan Software Developer
- Apa Itu Latency? Faktor, Cara Memantau, Menguji dan Mengatasi
- Pattern Recognition Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contoh
- Network Address Translation (NAT): Jenis, Fungsi, dan Cara Kerja
- SOC Adalah: Fungsi, dan Peran untuk Bisnis Modern
Referensi
- Putri, R. A., & Sari, D. M. (2020). Implementasi HTTPS pada Website Toko Online untuk Meningkatkan Keamanan Transaksi Online. Teknoinformatika, 14(1), 1-10.
- Ali, M. S., & Zoha, S. M. (2019). A Comprehensive Analysis of HTTP and HTTPS: A Comparative Study of Security Features. In 2019 International Conference on Information and Communication Technology (ICICT) (pp. 1-4). IEEE.
- Faiz, S. M., & Aslam, S. (2019). A Comparative Analysis of HTTP and HTTPS: Performance and Security. In 2019 International Conference on Computing, Communication and Control (ICCCC) (pp. 1-6). IEEE.
- Hakim, F., & Habib, M. K. (2019). Pengaruh Penggunaan HTTPS Terhadap Keamanan Transaksi Online pada Website Toko Online. Jurnal Teknologi dan Informasi, 18(1), 1-10.
- Setyawan, A. D., & Chandra, B. (2018). Pentingnya Implementasi HTTPS pada Website untuk Meningkatkan Keamanan Transaksi Online. Jurnal Sistem Informasi, 15(2), 187-196.
- Rahmawati, L. D., & Yulianto, I. (2017). Analisis Perbandingan Keamanan HTTP dan HTTPS pada Website. In Seminar Nasional Sistem Informasi (SEMNASIS). Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Makassar.
- Bao, Y., & Jiang, B. (2016). HTTP to HTTPS: A Large-Scale Study of the Transition to Secure Web Traffic. In 2016 ACM SIGCOMM Conference (pp. 215-228). ACM.