Apa Itu Latency? Faktor, Cara Memantau, Menguji dan Mengatasi

Apa Itu Latency?

Latency merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kinerja sebuah website. Dalam dunia internet yang serba cepat ini, pengguna memiliki harapan yang tinggi terhadap kecepatan loading halaman. Latensi yang tinggi dapat membuat pengguna frustrasi dan meninggalkan website kamu. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu latency, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana cara mengoptimalkannya untuk meningkatkan kinerja website kamu.

Apa Itu Latency?

Latency, atau sering disebut juga dengan ping, adalah keterlambatan dalam komunikasi jaringan yang mengindikasikan waktu yang diperlukan bagi data untuk berpindah melalui seluruh jaringan. Jaringan dengan lag yang lebih panjang memiliki latensi tinggi, sementara yang responsif memiliki latensi rendah. Bisnis cenderung memilih latensi rendah untuk produktivitas dan efisiensi yang lebih baik. Beberapa aplikasi, seperti dinamika fluida dan komputasi performa tinggi, memerlukan latensi rendah. Latensi tinggi dapat merusak performa aplikasi, bahkan menyebabkan kegagalan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Latency

Latensi jaringan, atau yang sering disebut sebagai network latency, adalah keterlambatan yang terjadi dalam komunikasi jaringan. Faktor-faktor yang memengaruhi latensi ini sangat beragam, mulai dari jarak transmisi data, ukuran halaman web, hingga hardware dan software yang digunakan dalam proses transfer data.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi latensi adalah jarak. Kecepatan koneksi internet bergantung pada jarak antara perangkat pengirim dan penerima. Semakin jauh jaraknya, semakin lama pula latensinya. Sebagai contoh, website yang dihosting di Singapura akan lebih cepat merespons permintaan dari user di Jakarta daripada user di Saudi Arabia, karena jarak antara Singapura dan Indonesia lebih dekat.

Selain jarak, ukuran halaman web juga berpengaruh terhadap latensi. Halaman web yang menyematkan konten dari website pihak luar atau memiliki konten dengan fitur yang berat akan memerlukan waktu loading yang lebih lama.

Hardware dan software yang digunakan juga dapat memengaruhi latency. Misalnya, media transmisi seperti kabel fiber optik dapat mentransmisikan data dalam jarak yang lebih jauh dan dengan bandwidth lebih tinggi daripada kabel logam. Namun, bentuknya yang ringan dan tipis juga menjadikannya rentan rusak, yang dapat menyebabkan peningkatan ping.

Beberapa faktor lain yang juga memengaruhi latency meliputi cuaca, gangguan frekuensi radio, media transmisi, propagasi, router, storage delays, dan konfigurasi jaringan dan server. Semakin kompleks jaringan dan server yang digunakan, semakin besar kemungkinan munculnya ping. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan mengoptimalkan berbagai faktor ini agar dapat mengurangi ping dalam komunikasi jaringan.

Cara Memantau Latency

Setelah memahami pengertian latency dan faktor-faktor penyebabnya, selanjutnya akan dibahas mengenai cara memantau dan menguji latency dengan beberapa metode, seperti:

1. Traceroute

Dengan menggunakan perintah traceroute, seorang administrator jaringan dapat mengirimkan paket data dari jaringan dan melacak jalur yang dilalui. Perintah ini akan menampilkan jumlah lompatan yang dibutuhkan untuk mencapai host serta durasi dari setiap lompatan. Traceroute memungkinkan pengguna untuk memantau jalur yang diambil oleh paket data melalui jaringan dan bahkan dapat memeriksa beberapa jalur secara bersamaan.

2. Ping

Ping adalah perintah yang digunakan untuk memverifikasi validitas alamat IP tertentu dan kapasitasnya untuk menangani permintaan. Dalam pengujian ping, perangkat akan mengirimkan paket data permintaan ICMP ke host tujuan melalui jaringan IP dan menunggu balasan echo. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa alamat IP yang dituju dapat dijangkau dan responsif terhadap permintaan yang dikirimkan.

3. My Traceroute (MTR)

MTR, atau My Traceroute, adalah alat pengujian latency yang mengkombinasikan fungsi ping dan traceroute. Metode ini sangat detail dan memberikan informasi langsung tentang lompatan, latensi, dan kehilangan paket data sepanjang jalur jaringan.

Pengujian latency ini dapat dilakukan menggunakan berbagai sistem operasi, seperti Linux, Windows, dan MacOS. Dengan melakukan pengujian ini, administrator jaringan dapat memonitor kinerja jaringan dan melakukan perbaikan jika ditemukan masalah dalam koneksi jaringan.

Cara Menguji Latency

Ada beberapa cara untuk menguji latency jaringan, di antaranya adalah dengan menggunakan ping, traceroute, atau MTR. Ping digunakan untuk mengukur latency antara klien dan server dengan mengirimkan paket data ICMP ke host target. Traceroute digunakan untuk melacak jalur yang diambil oleh paket data dari klien ke server. Sedangkan MTR menggabungkan ping dan traceroute untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang lompatan, latency, dan packet loss di sepanjang jalur jaringan.

Cara Mengukur Latency Jaringan

Terdapat dua cara untuk mengukur latency jaringan, yaitu dengan menggunakan Round Trip Time (RTT) dan Time to First Byte (TTFB). RTT mengacu pada waktu yang dibutuhkan oleh paket data untuk melakukan perjalanan dari klien ke server dan sebaliknya. Sedangkan TTFB adalah waktu yang dibutuhkan oleh server untuk mendapatkan byte data pertama setelah menerima permintaan dari klien.

Cara Mengatasi Latency Tinggi

Kamu dapat mengatasi latency tinggi dan mempercepat loading halaman website dengan beberapa tips, antara lain:

1. Menggunakan CDN (Content Delivery Network)

CDN adalah serangkaian server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia untuk membantu mempercepat pengiriman dan penyajian konten website. Dengan menggunakan CDN, konten website disimpan dalam cache di server CDN yang paling dekat dengan pengunjung, mengurangi jarak dan latency.

2. Mengurangi Permintaan HTTP

Terlalu banyak skrip dan resource eksternal dapat meningkatkan latency. Dengan mengurangi permintaan HTTP eksternal, seperti file media atau JavaScript dan CSS yang dihosting di server lain, Anda dapat mempercepat loading halaman website.

3. Menerapkan Teknik Pre-Fetching

Pre-fetching memungkinkan browser untuk memuat resource tertentu lebih dulu sebelum file-file website lainnya. Ada tiga jenis utama pre-fetching: pre-fetching DNS, pre-fetching link, dan pre-rendering. Teknik ini membantu mengurangi latensi dengan mempersiapkan resource sebelum diperlukan oleh pengguna.

Perbedaan Latency, Throughput, dan Bandwidth

Latency, throughput, dan bandwidth adalah konsep yang sering kali disalahartikan. Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data dari satu titik ke titik lainnya. Throughput adalah jumlah data yang berhasil ditransfer melalui jaringan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan bandwidth adalah kapasitas maksimum volume data yang dapat ditransfer melalui jaringan pada waktu tertentu. Semakin tinggi bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditransfer, namun bukan berarti latency akan rendah.

Itulah ulasan tentang latency, semoga informasi yang kami sadur dari beberapa sumber ini dapat berguna untuk kamu ya. Terimakasih sudah membaca.

Baca juga:

Referensi

  1. Van Damme, S., Sameri, J., Schwarzmann, S., Wei, Q., Trivisonno, R., De Turck, F., & Torres Vega, M. (2024). Impact of Latency on QoE, Performance, and Collaboration in Interactive Multi-User Virtual Reality. Applied Sciences14(6), 2290.
  2. Fan, X., & Huo, Y. (2021). An overview of low latency for wireless communications: an evolutionary perspective. arXiv preprint arXiv:2107.03484.
  3. Bai, X., Arapakis, I., Cambazoglu, B. B., & Freire, A. (2017). Understanding and leveraging the impact of response latency on user behaviour in web search. ACM Transactions on Information Systems (TOIS)36(2), 1-42.
  4. Kwon, M. (2015). A tutorial on network latency and its measurements. Enabling real-time mobile cloud computing through emerging technologies, 272-293.
  5. Sinha, D., Haribabu, K., & Balasubramaniam, S. (2015, December). Real-time monitoring of network latency in software defined networks. In 2015 IEEE International Conference on Advanced Networks and Telecommuncations Systems (ANTS) (pp. 1-3). IEEE.
  6. Ryan, G., & Valverde, M. (2003). Waiting online: A review and research agenda. Internet Research, 13(3), 195-205.
Please follow and like us:
Scroll to Top