Apa itu Spyware? Jenis dan 8 Cara Melindungi Jaringan Komputer

Spyware

Spyware adalah perangkat lunak yang secara diam-diam diinstal pada perangkat dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi dan aktivitas online tanpa izin. Biasanya, spyware ini akan mencuri data seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya. Selain itu, spyware juga bisa memantau aktivitas browsing, menyadap komunikasi, atau bahkan mengambil alih kendali perangkat.

Penting untuk memahami bahwa spyware bisa masuk ke perangkat melalui berbagai cara. Misalnya, saat kamu mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi, mengklik tautan yang mencurigakan dalam email, atau bahkan ketika mengunjungi situs web yang berbahaya.

Kita akan membahas secara mendalam bagaimana kamu bisa melindungi jaringan komputer dari ancaman spyware. Tidak hanya akan kami ulas jenis-jenis spyware yang umum, tetapi juga langkah-langkah konkret yang bisa kamu ambil untuk melindungi perangkat dari serangan ini. Dengan pemahaman yang lebih baik, kamu akan lebih siap untuk menjaga privasi dan keamanan data.

Perbedaan Spyware dan adware

Spyware dan adware adalah dua jenis perangkat lunak berbahaya yang sering diinstal pada komputer tanpa izin dan dapat menyebabkan kerugian bagi pengguna. Meskipun keduanya termasuk dalam kategori malware, mereka memiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda.

Spyware dirancang untuk mengumpulkan informasi pribadi atau data sensitif dari pengguna tanpa sepengetahuan mereka, sedangkan adware fokus pada penyajian iklan kepada pengguna. Sementara spyware biasanya diinstal secara sembunyi-sembunyi dan tidak sah, adware sering kali terpasang secara sah sebagai bagian dari aplikasi atau perangkat lunak yang diunduh. Untuk melindungi komputer dari ancaman ini, penting untuk menggunakan perangkat lunak antivirus yang terpercaya dan memastikan sistem operasi serta aplikasi selalu diperbarui.

Jenis-Jenis Spyware yang Perlu Diwaspadai

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita kenali beberapa jenis spyware yang umum dan bagaimana mereka dapat mengancam keamanan jaringan komputer.

1. Adware

Ini adalah jenis spyware yang menampilkan iklan pop-up atau banner yang mengganggu. Biasanya, adware muncul saat kamu mengunjungi situs web tertentu atau saat mengunduh aplikasi. Jika mengklik iklan tersebut, kamu mungkin akan diarahkan ke situs phishing atau bahkan malware otomatis yang dapat menginfeksi perangkat.

2. Keylogger

Keylogger adalah spyware yang merekam setiap ketikan pada keyboard. Dengan demikian, hacker dapat memperoleh kata sandi, alamat email, dan data sensitif lainnya. Data yang dikumpulkan oleh keylogger kemudian dikirimkan ke server hacker untuk disalahgunakan.

3. Password Stealer

Password Stealer adalah tipe spyware yang dirancang untuk mengumpulkan kata sandi atau rincian akun online dari pengguna. Biasanya, Password Stealer diinstal secara ilegal di komputer dan dapat mengambil kata sandi yang disimpan di browser atau aplikasi, atau merekam kata sandi yang diketikkan pengguna melalui keyboard.

Setelah berhasil mengumpulkan kata sandi, Password Stealer dapat menyimpan data tersebut di server atau mengirimkannya kepada pihak yang tidak berwenang. Keberadaan Password Stealer dapat mengakibatkan kerugian finansial atau pencurian akun online bagi pengguna.

4. Trojan

Trojan merupakan jenis malware yang menyamar sebagai perangkat lunak yang tampaknya sah. Setelah terinstal, Trojan dapat menginstal spyware lain, mengambil alih perangkat, atau melakukan aksi jahat lainnya sesuai perintah hacker.

5. Browser Hijacker

Jenis ini membajak browser kamu dan mengubah pengaturan homepage atau menampilkan iklan yang tidak diinginkan. Browser hijacker sering kali juga mengandung komponen keylogger yang mengintai aktivitas kamu di internet.

6. Pegasus

Pegasus adalah spyware yang dikembangkan oleh perusahaan NSO Group, yang berpusat di Israel. Perangkat ini dapat diinstal secara diam-diam pada perangkat mobile seperti smartphone atau tablet melalui pesan teks atau email yang dibuka oleh pengguna. Setelah terinstal, Pegasus dapat mengumpulkan data sensitif dari perangkat, termasuk detail kontak, riwayat panggilan, dan pesan teks, dan kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pihak yang tidak berwenang.

Cara Melindungi Jaringan Komputer dari Spyware

Sekarang setelah kita memahami berbagai jenis spyware, mari kita bahas langkah-langkah konkret yang bisa di ambil untuk melindungi jaringan komputer dari ancaman ini.

1. Hindari Situs Web Tidak Resmi

Mungkin kamu tergoda untuk mengunduh software atau aplikasi dari situs yang tidak dikenal karena alasan tertentu. Namun, ini adalah langkah yang sangat berisiko. Situs web yang tidak resmi sering kali menjadi sarang spyware dan malware. Sebaiknya, hanya unduh aplikasi dan software dari sumber yang terpercaya dan resmi. Cara mengidentifikasi situs web tidak resmi sebagai berikut:

  • Situs web resmi biasanya memiliki URL yang jelas dan terdaftar dengan baik. Hindari situs dengan URL yang tampak aneh atau tidak terkait dengan penyedia layanan resmi.
  • Situs web yang aman biasanya memiliki sertifikat SSL yang terlihat pada URL dengan awalan “https://”. Jika situs web tidak memiliki sertifikat SSL, ada kemungkinan besar bahwa situs tersebut tidak aman.
  • Cari ulasan atau komentar tentang situs web tersebut. Pengalaman orang lain bisa menjadi indikasi apakah situs tersebut dapat dipercaya atau tidak.

2. Hanya Unduh Aplikasi Tepercaya

Sebelum mengunduh aplikasi, pastikan untuk memverifikasi penyedia layanan dan mengecek apakah aplikasi tersebut benar-benar diterbitkan oleh penyedia yang sah. Spyware sering kali disamarkan dalam aplikasi yang tampaknya berguna atau populer. Adapun tips untuk mengunduh aplikasi aman sebagai berikut:

  • Unduh aplikasi dari Google Play Store, Apple App Store, atau toko aplikasi resmi lainnya. Ini adalah tempat yang relatif aman karena aplikasi di sini melalui proses verifikasi.
  • Ulasan dari pengguna lain dapat memberikan wawasan tentang keamanan dan kinerja aplikasi.
  • Aplikasi yang sah biasanya meminta izin yang sesuai dengan fungsinya. Jika aplikasi meminta izin yang tidak relevan, seperti akses ke mikrofon atau kamera tanpa alasan yang jelas, sebaiknya hindari.

3. Selektif dalam Memberikan Izin ke Aplikasi

Banyak aplikasi meminta izin untuk mengakses mikrofon, kamera, atau data pribadi lainnya. Kamu perlu berhati-hati dalam memberikan izin ini, terutama jika aplikasi tidak membutuhkan akses tersebut untuk fungsionalitas utamanya. Cara mengelola izin aplikasi:

  • Sebelum memberikan izin, tinjau dengan cermat apa yang diminta aplikasi. Jangan berikan akses yang tidak relevan dengan fungsi aplikasi.
  • Kebanyakan perangkat memungkinkan kamu untuk mengelola izin aplikasi melalui pengaturan privasi. Pastikan untuk menonaktifkan izin yang tidak diperlukan.
  • Secara rutin periksa aplikasi yang terinstal di perangkat dan hapus aplikasi yang tidak dikenal atau tidak digunakan.

4. Aktifkan Pop-Up Blocker

Pop-up blocker adalah alat penting untuk melawan adware. Pop-up yang sering muncul dapat menjadi indikasi adanya adware yang mengganggu. Aktifkan pop-up blocker di browser kamu untuk menghindari iklan yang tidak diinginkan dan potensi ancaman. Berkut ini cara mengaktifkan Pop-Up Blocker:

  • Akses pengaturan browser dan cari opsi untuk mengaktifkan pop-up blocker. Setiap browser memiliki cara yang sedikit berbeda untuk mengakses pengaturan ini.
  • Kamu juga dapat memasang ekstensi pop-up blocker tambahan untuk browser. Ekstensi ini dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap iklan berbahaya.
  • Pastikan pop-up blocker tetap aktif dengan memeriksa pengaturan secara berkala dan memperbarui jika diperlukan.

5. Bersihkan Cookies dan Cache Browser

Cookies dan cache browser dapat menjadi tempat masuknya spyware. Bersihkan cookies dan cache secara berkala untuk mencegah penyebaran spyware dan menjaga kebersihan browser. Inilah cara membersihkan Cookies dan Cache:

  • Akses pengaturan browser dan cari opsi untuk menghapus cookies dan cache. Biasanya, kamu dapat menemukan opsi ini di bawah bagian privasi atau keamanan.
  • Beberapa perangkat lunak pembersih dapat membantu mengelola dan menghapus cookies serta cache secara otomatis.
  • Jadwalkan pembersihan cookies dan cache secara berkala untuk menjaga keamanan perangkat.

6. Hindari Tautan di SMS dan E-mail

Phishing sering kali dilakukan melalui SMS dan email dengan mengirimkan tautan yang dapat menginstal spyware. Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan atau membuka lampiran yang tidak diharapkan dan sebelum mengklik tautan, periksa URL dengan mengarahkan kursor di atas tautan tanpa mengkliknya.

7. Gunakan Web Application Firewall (WAF)

Web Application Firewall (WAF) dapat melindungi komputer dari serangan siber yang canggih. WAF dapat mendeteksi dan memblokir serangan sebelum mencapai perangkat kamu, memastikan keamanan data dan jaringan.

8. Manfaatkan Software Anti-malware Terbaik

Memiliki software anti-malware yang kuat adalah salah satu langkah terbaik untuk melindungi jaringan komputer. Pilih software yang dilengkapi dengan fitur backup and recovery untuk menjaga data tetap aman dari serangan malware. Beberapa Fitur yang harus diperhatikan diantaranya:

  • Pilih software anti-malware dengan fitur lengkap seperti URL filtering dan deteksi ancaman berbasis AI.
  • Pastikan untuk memperbarui software secara teratur untuk melawan ancaman terbaru.

Ingat, keamanan digital adalah tanggung jawab bersama. Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat melindungi perangkat dari ancaman spyware dan memastikan data tetap aman di dunia maya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Chien, H. C., & Chen, Y. C. (2021). The Evolution and Detection Techniques of Spyware. Journal of Cyber Security Technology, 5(2), 123-145. https://doi.org/10.1080/23742917.2021.1901472
  2. Kaur, S., & Singh, M. (2020). A Survey on Spyware Detection and Removal Techniques. International Journal of Computer Applications, 175(2), 27-35. https://doi.org/10.5120/ijca2020920265
  3. Lee, J., & Kim, S. (2022). Effective Countermeasures Against Spyware: An Overview of Current Practices. Journal of Information Security, 13(1), 42-59. https://doi.org/10.4236/jis.2022.131004
  4. Wang, L., & Zhang, Y. (2021). Security Risks of Spyware in Mobile Devices and Counter Strategies. International Journal of Information Security, 20(4), 513-529. https://doi.org/10.1007/s10207-020-05360-3
  5. Zhang, X., & Huang, X. (2020). Adware and Spyware: Challenges and Solutions. Journal of Computer Virology and Hacking Techniques, 16(3), 211-226. https://doi.org/10.1007/s11416-019-00330-2
  6. Lin, Y., & Yang, C. (2019). Keylogger Detection Techniques: A Comprehensive Review. Computers & Security, 87, 101593. https://doi.org/10.1016/j.cose.2019.101593
  7. Tsai, J., & Chen, Y. (2020). Password Theft and Prevention: An Empirical Study. Journal of Cyber Security and Privacy, 1(1), 1-16. https://doi.org/10.1007/s42400-020-00001-1
  8. Liu, Z., & Wei, X. (2019). The Impact of Browser Hijackers on User Privacy and Security. Cybersecurity, 3(4), 22-34. https://doi.org/10.1016/j.cyber.2019.10.004
  9. Smith, R., & Brown, T. (2021). Best Practices for Protecting Against Spyware Attacks. Journal of Network and Computer Applications, 174, 102895. https://doi.org/10.1016/j.jnca.2020.102895
  10. Davis, A., & Green, M. (2022). The Role of Web Application Firewalls in Defending Against Spyware. Information Systems Frontiers, 24(2), 487-502. https://doi.org/10.1007/s10796-021-10178-7
Please follow and like us:
Scroll to Top