Cyber Espionage
Komputer & Elektronik

Apa Itu Cyber Espionage? Tahapan, Target, dan Contoh Kasus

Cyber espionage adalah aktivitas digital yang bertujuan untuk mencuri informasi penting atau rahasia dari sistem jaringan. Ini dilakukan dengan berbagai teknik hacking, memanfaatkan malware, social engineering, dan lainnya. Spionase siber dapat mengakses jaringan target secara ilegal jika berhasil. Tujuan dari espionage ini bisa beragam, seperti mencuri informasi perusahaan atau data pribadi pengguna.

Spionase siber dapat membahayakan privasi dan dalam kasus besar, dapat mengancam keamanan nasional. Oleh karena itu, waspada terhadap spionase siber sangat penting. Pelaku cyber espionage menggunakan teknik canggih yang sulit terdeteksi, seperti botnet, ransomware, keylogger, trojan, dan lainnya.

Dengan semakin meluasnya penggunaan internet dan teknologi informasi, spionase siber juga semakin meningkat. Untuk mengatasi ancaman ini, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, pemerintah, dan masyarakat. Masyarakat juga perlu sadar dan memiliki tindakan pencegahan untuk melawan spionase siber, karena ancamannya bisa kompleks namun juga dapat sederhana untuk target kecil.

Tahapan Proses Cyber Espionage

Cyber espionage melibatkan beberapa tahapan proses yang kompleks. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

  • Hacker mencari sistem yang dapat disusupi, menentukan ruang lingkup serangan, dan memetakan jaringan.
  • Hacker mencari kelemahan di sistem dengan menargetkan dinding atau celah yang mudah ditembus.
  • Penyusup mencari informasi tentang account name yang valid dan share resources yang ada.
  • Hacker mencoba mendapatkan akses ke suatu sistem sebagai user biasa.
  • Hacker menaikkan posisi dari user biasa menjadi admin atau root untuk memperoleh akses informasi yang lebih besar.
  • Aksi spionase siber dimulai dengan mengambil informasi atau data penting yang diperlukan.
  • Setelah melakukan aksinya, hacker biasanya akan menghilangkan jejak untuk memperkecil terdeteksinya tindakan.

Target Umum Cyber Espionage

Target utama dari cyber espionage adalah perusahaan besar, lembaga pemerintahan, atau organisasi yang memiliki aset data krusial untuk kepentingan berbagai tujuan. Selain itu, individu seperti pemimpin politik, pejabat pemerintah, eksekutif bisnis, bahkan selebriti juga bisa menjadi sasaran cyber espionage. Para pelaku biasanya mengincar akses terhadap data aktivitas penelitian & pengembangan, data penelitian akademis, intellectual property seperti blueprint atau formula produk, gaji, bonus, informasi sensitif lainnya mengenai keuangan dan pengeluaran organisasi, daftar pelanggan, strategi bisnis, dan intelijen militer.

Contoh Kasus Cyber Espionage

Beberapa contoh kasus cyber espionage yang pernah terjadi antara lain:

  • Pada tahun 2009, Google mengalami serangan cyber espionage yang dikenal dengan nama Operasi Aurora. Serangan ini diketahui berasal dari China dan menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Adobe dan Yahoo.
  • Selama kampanye presiden AS tahun 2008, komputer dari kedua kandidat, yaitu Barack Obama dan John McCain, diduga telah disusupi oleh hacker yang berasal dari China atau Rusia.
  • Antara tahun 2003 dan 2005, komputer pemerintah AS diserang oleh hacker militer China yang dikenal dengan nama Titan Rain. Serangan ini juga dilakukan terhadap pertahanan Inggris dan kementerian luar negeri.

Cara Agar Terhindar dari Cyber Espionage

Tidak semua perusahaan memiliki risiko tinggi menjadi target peretas berkelas, tetapi individu di perusahaan pesaing dapat melakukan spionase siber untuk merugikan bahkan menghancurkan usaha kamu. Lindungi data dan cegah cyber espionage dengan langkah-langkah berikut:

  • Evaluasi risiko berdasarkan intelijen bisnis perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan berisiko tinggi terhadap serangan cyber espionage.
  • Buat kebijakan keamanan yang mencakup SDM, aspek bisnis, dan kontrol keamanan operasional.
  • Monitor sistem untuk mendeteksi perilaku yang mencurigakan dan gunakan alat pemantauan keamanan untuk menandai aktivitas mencurigakan yang perlu diselidiki lebih lanjut.
  • Tetapkan praktik komunikasi perusahaan dan latih karyawan agar sadar terhadap praktik spionase.
  • Rencanakan respons jika terjadi insiden serangan siber, terutama cyber espionage.
  • Periksa kerentanan perangkat lunak dan lakukan pembaruan patch secara teratur, khususnya untuk sistem yang berisiko tinggi.
  • Ketahui hak akses dan tetapkan kontrol untuk memantau penyalahgunaan hak administratif atau profil VIP.
  • Terapkan pemfilteran konten untuk semua saluran masuk dan keluar (email, web, lalu lintas jaringan, dll.).

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan serangan cyber espionage dapat diminimalisir dan informasi yang sensitif dapat tetap terlindungi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Motlhabi, M., Pantsi, P., Mangoale, B., Netshiya, R., & Chishiri, S. (2022, March). Context-aware cyber threat intelligence exchange platform. In International Conference on Cyber Warfare and Security (Vol. 17, No. 1, pp. 201-210).
  2. Malvenishvili, M. (2022). Information-Cyberspace Operations in Real-World Politics. In World Politics and the Challenges for International Security (pp. 365-389). IGI Global.
  3. Tucker, S. G. (2022). Strategies for Cybercrime Prevention in Information Technology Businesses (Doctoral dissertation, Walden University).
  4. Liluashvili, G. B. (2021). Cyber risk mitigation in higher education. Law & World17, 15.
  5. Mukthapuram, V. S. (2020). UNDERSTANDING CYBER ESPIONAGE: Tutorial. Journal of Information Systems Security16(3).
  6. Enescu, S. (2019, June). The concept of cybersecurity culture. In The Fourth Annual Conference of the National Defence College Romania in the New International Security Dynamics (pp. 176-191). Carol I National Defence University Publishing House.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology