10 Cara Mengatasi Serangan DDoS

Cara Mengatasi Serangan DDoS

Cara Mengatasi Serangan DDoS

Cara Mengatasi Serangan DDoS – Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) adalah salah satu ancaman terbesar bagi keamanan website di era digital ini. Banyak perusahaan besar maupun kecil yang telah merasakan dampaknya. Serangan ini dapat membuat website menjadi tidak responsif, mengganggu operasional bisnis, dan merusak reputasi perusahaan. Namun, dengan strategi yang tepat, serangan ini bisa diatasi.

Pengertian Serangan DDoS

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) adalah upaya untuk membuat sebuah layanan online menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna sah dengan membanjiri server, jaringan, atau aplikasi dengan lalu lintas internet yang berlebihan. Tujuan utama serangan ini adalah untuk membuat layanan menjadi lambat atau bahkan tidak bisa diakses sama sekali.

Serangan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah besar perangkat yang telah dikompromikan, sering kali disebut botnet. Botnet adalah kumpulan komputer yang telah diinfeksi malware dan dikendalikan oleh penyerang tanpa sepengetahuan pemiliknya. Perangkat ini kemudian digunakan untuk mengirimkan permintaan palsu ke server target, membanjiri jaringan dengan lalu lintas yang tidak wajar.

Mengapa Serangan DDoS Terjadi?

Ada beberapa alasan mengapa serangan DDoS dilakukan:

  • Beberapa penyerang melakukan serangan DDoS untuk memeras uang dari perusahaan. Mereka mengancam akan melanjutkan serangan jika perusahaan tidak membayar sejumlah uang.
  • Dalam beberapa kasus, serangan DDoS dilakukan oleh pesaing bisnis yang ingin merusak reputasi atau mengganggu operasional perusahaan lain.
  • Beberapa kelompok hacker menggunakan serangan DDoS sebagai bentuk protes atau untuk menarik perhatian terhadap suatu isu.
  • Ada juga penyerang yang melakukan serangan DDoS hanya untuk bersenang-senang atau untuk menguji kemampuan teknis mereka.

Jenis-Jenis Serangan DDoS

Serangan DDoS terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

1. Protocol Attacks

Disebut juga state-exhaustion attacks, protocol attacks menargetkan kelemahan layer 3 maupun layer 4 dari model OSI. Caranya dengan membuat penggunaan perangkat jaringan ataupun sumber daya server contohnya load balancers dan firewalls melebihi kapasitas.

2. Application Layer Attacks

Application attacks atau layer 7 attack bekerja dengan mengeksploitasi layer 7 dari model OSI, di mana merupakan layer server untuk merespon serta menerima http request dan memuat halaman website. Serangan ini dirancang untuk menyerang aplikasi web secara langsung dan biasanya lebih sulit untuk dideteksi.

3. Volumetric Attacks

Volumetric attacks adalah bentuk DDoS attack paling umum, di mana penyusup menggunakan botnet guna membanjiri bandwidth server maupun website dengan lalu lintas dalam jumlah besar. Tujuan dari serangan ini adalah untuk membanjiri jaringan dengan data sehingga tidak ada bandwidth yang tersisa untuk pengguna yang sah.

Berikut ini beberapa metode yang sering digunakan dalam serangan DDoS:

  • Botnet: Jaringan komputer yang terinfeksi malware dan dikendalikan oleh penyerang untuk mengirimkan lalu lintas data ke server target.
  • IP Spoofing: Menggunakan alamat IP palsu untuk mengirimkan lalu lintas ke target, membuat proses identifikasi dan mitigasi serangan menjadi lebih sulit.
  • Amplification Attack: Penyerang menggunakan protokol jaringan seperti DNS atau NTP untuk memperbesar lalu lintas yang dikirimkan ke target, membuat serangan lebih efektif.

Bagaimana Mendeteksi Serangan DDoS?

Mendeteksi serangan DDoS bisa menjadi tantangan karena serangan ini sering kali menyerupai lonjakan lalu lintas yang sah. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa sebuah website sedang mengalami serangan DDoS:

  • Bila website tiba-tiba menjadi lambat atau tidak responsif, ini bisa menjadi tanda bahwa sedang terjadi serangan DDoS.
  • Peningkatan drastis dalam jumlah pengunjung atau permintaan akses yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi indikasi serangan.
  • Server yang sering crash atau mengalami kegagalan tanpa alasan yang jelas mungkin sedang diserang.
  • Penggunaan CPU, memori, atau bandwidth yang tiba-tiba meningkat secara signifikan bisa menjadi tanda adanya serangan DDoS.

Cara Mengatasi Serangan DDoS

Berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil cara mengatasi serangan DDoS:

1. Menggunakan Firewall yang Kuat

Firewall merupakan pertahanan pertama terhadap serangan DDoS. Pastikan firewall dikonfigurasi dengan baik untuk mengenali dan memblokir lalu lintas yang mencurigakan. Kamu bisa menggunakan firewall generasi terbaru (Next-Generation Firewall/NGFW) yang memiliki kemampuan lebih baik dalam mendeteksi dan mengatasi serangan DDoS.

2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

Perangkat lunak yang usang dapat memiliki celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Pastikan semua perangkat lunak di server selalu diperbarui dengan versi terbaru. Ini termasuk sistem operasi, aplikasi, dan plugin yang digunakan di website.

3. Menggunakan Load Balancer

Load balancer dapat mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server, sehingga tekanan pada satu server dapat dikurangi. Ini dapat membantu menjaga ketersediaan website meskipun sedang mengalami serangan DDoS. Load balancer juga dapat membantu mendeteksi dan memblokir lalu lintas yang mencurigakan.

4. Menggunakan Layanan Proteksi DDoS

Cara mengatasi serangan DDoS dengan menggunakan penyedia layanan hosting dan cloud yang menawarkan layanan proteksi DDoS. Layanan ini biasanya mencakup fitur-fitur seperti deteksi dini serangan, pemfilteran lalu lintas, dan mitigasi serangan. Menggunakan layanan ini dapat memberikan perlindungan tambahan untuk website.

5. Memantau Lalu Lintas Secara Real-Time

Menggunakan alat monitoring untuk memantau lalu lintas website secara real-time dapat membantu kamu mendeteksi serangan DDoS lebih awal. Dengan deteksi dini, kamu dapat mengambil tindakan cepat untuk mengurangi dampak serangan.

6. Menggunakan CAPTCHA

Menambahkan CAPTCHA pada formulir dan area login di website dapat membantu mencegah serangan DDoS yang dilakukan oleh bot. CAPTCHA memerlukan verifikasi manusia sebelum pengguna dapat mengakses fitur atau layanan tertentu di website.

7. Menggunakan Content Delivery Network (CDN)

CDN dapat membantu mengurangi risiko serangan DDoS dengan mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server di seluruh dunia. Ini membuat website kamu lebih tahan terhadap lonjakan lalu lintas yang tidak wajar.

8. Menerapkan Teknik Mitigasi Serangan

Teknik mitigasi serangan seperti pemblokiran alamat IP yang mencurigakan atau menggunakan layanan penyaringan lalu lintas yang canggih dapat membantu melindungi website dari serangan DDoS. Kamu bisa menggunakan teknologi seperti Intrusion Prevention System (IPS) dan Intrusion Detection System (IDS) untuk mendeteksi dan mengatasi serangan.

9. Melakukan Backup Data Secara Teratur

Selalu lakukan pencadangan data secara teratur agar website bisa segera dipulihkan ketika terjadi kerusakan akibat serangan DDoS. Simpan salinan data penting di tempat yang aman seperti cloud dan gunakan sistem backup otomatis untuk memastikan data tetap terlindungi.

10. Meningkatkan Keamanan Server

Pastikan server kamu dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, seperti enkripsi data, penggunaan sertifikat SSL, dan pembatasan akses hanya kepada pihak yang berwenang. Menggunakan kata sandi yang kuat dan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat juga dapat membantu mengurangi risiko serangan DDoS.

Langkah-Langkah Pencegahan Lanjutan

Selain langkah-langkah dasar di atas, ada beberapa langkah pencegahan lanjutan yang dapat diambil untuk melindungi website Anda dari serangan DDoS:

1. Menyusun Rencana Tanggap Darurat

Mempersiapkan rencana tanggap darurat dapat membantu kamu merespons serangan DDoS dengan lebih cepat dan efektif. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk mendeteksi serangan, mengatasi dampaknya, dan memulihkan layanan.

2. Melakukan Tes Penetrasi

Tes penetrasi dapat membantu mengidentifikasi celah keamanan dalam sistem sebelum penyerang dapat mengeksploitasinya. Dengan melakukan tes penetrasi secara berkala, kamu dapat menemukan dan memperbaiki kelemahan sebelum menjadi masalah serius.

3. Edukasi Tim IT

Pastikan tim IT kamu memiliki pengetahuan yang cukup tentang serangan DDoS dan cara mengatasinya. Memberikan pelatihan dan workshop reguler dapat membantu tim tetap up-to-date dengan ancaman terbaru dan teknik mitigasi.

4. Berkolaborasi dengan Pihak Ketiga

Cara mengatasi serangan DDoS dengan berkolaborasi dengan penyedia layanan keamanan atau konsultan keamanan dapat memberikan perspektif dan keahlian tambahan dalam melindungi website kamu dari serangan DDoS. Mereka dapat membantu mengembangkan strategi keamanan yang lebih komprehensif dan efektif.

Mengatasi serangan DDoS memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan memahami jenis-jenis serangan DDoS, mengenali tanda-tanda serangan, dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan serta mitigasi yang tepat, kamu dapat melindungi website dari ancaman ini. Jangan ragu untuk memanfaatkan teknologi dan layanan keamanan terbaru untuk memastikan website tetap aman dan dapat diakses oleh pengguna sah. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Shen, Y., & Zhang, Q. (2018). A novel approach to mitigate DDoS attacks using software-defined networking. Future Generation Computer Systems, 80, 111-123. https://doi.org/10.1016/j.future.2017.10.037
  2. Ali, S., Ullah, H., ur Rehman, S., & Khan, Z. (2017). DDoS attack on cloud computing: A survey. Future Internet, 9(3), 31. https://doi.org/10.3390/fi9030031
  3. Kumar, S., & Kaur, M. (2019). Detection and mitigation of DDoS attacks using machine learning techniques. International Journal of Information Security, 18(4), 481-495. https://doi.org/10.1007/s10207-018-0440-4
  4. Behal, S., & Kumar, K. (2017). A comprehensive survey on DDoS attacks and defense mechanisms: Classification, review, and research challenges. Computer Science Review, 27, 81-104. https://doi.org/10.1016/j.cosrev.2017.11.002
  5. Mao, Y., & Hu, J. (2020). Distributed denial of service (DDoS) attack detection and mitigation: A survey. Computers & Security, 95, 101906. https://doi.org/10.1016/j.cose.2020.101906
  6. Kumar, V., Kumar, R., & Sachdeva, M. (2016). The use of artificial intelligence based techniques for intrusion detection: A review. Artificial Intelligence Review, 42(4), 1-41. https://doi.org/10.1007/s10462-016-9450-5
  7. Mousavi, S. M., & St-Hilaire, M. (2016). Early detection of DDoS attacks against SDN controllers. In 2015 International Conference on Computing, Networking and Communications (ICNC) (pp. 77-81). IEEE. https://doi.org/10.1109/ICCNC.2016.7440562
  8. Chen, L., & Zhang, Z. (2017). A survey of DDoS attacks and mitigation techniques. Journal of Computer Security, 25(5), 689-711. https://doi.org/10.3233/JCS-170732
Please follow and like us:
WhatsApp
URL has been copied successfully!
Scroll to Top