Fungsi Kabel Cross dan Straight – Dalam dunia jaringan komputer, kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan komponen vital yang menghubungkan berbagai perangkat. Dua jenis kabel yang paling umum digunakan adalah kabel straight dan kabel cross. Meskipun keduanya terlihat mirip secara fisik, fungsi dan penggunaannya sangat berbeda.
Fungsi Kabel Cross dan Straight
Berikut ini ylasan tentang fungsi kabel cross dan straight.
1. Fungsi Kabel Straight
Kabel straight memiliki peran penting dalam berbagai konfigurasi jaringan komputer. Jenis kabel ini terutama digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat yang memiliki fungsi berbeda dalam suatu jaringan. Salah satu penerapan paling umum adalah ketika menghubungkan komputer dengan switch atau hub, di mana kabel ini berfungsi sebagai penghubung antara perangkat end-user dengan infrastruktur jaringan utama.
Selain itu, kabel straight juga memainkan peran vital dalam menghubungkan router dengan modem. Dalam konfigurasi ini, kabel tersebut memungkinkan distribusi sinyal internet dari modem ke router, yang kemudian akan disebarkan ke seluruh perangkat dalam jaringan. Penggunaan lainnya adalah untuk menghubungkan switch dengan router, di mana kabel ini membantu memfasilitasi manajemen lalu lintas data antara perangkat-perangkat jaringan tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Sastradipraja (2021), “Kabel straight telah menjadi solusi standar dalam infrastruktur jaringan modern terutama karena kemudahan dalam proses pemasangannya dan kompatibilitasnya yang luas dengan berbagai perangkat jaringan”. Pernyataan ini menegaskan posisi kabel straight sebagai komponen fundamental dalam berbagai instalasi jaringan.
2. Fungsi Kabel Cross
Di sisi lain, kabel cross memiliki fungsi yang berbeda namun sama pentingnya. Jenis kabel ini terutama digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat sejenis secara langsung. Salah satu contoh penerapannya adalah ketika menghubungkan dua komputer secara peer-to-peer tanpa memerlukan perantara seperti switch atau hub, memungkinkan transfer data langsung antara kedua perangkat.
Dalam skala jaringan yang lebih besar, kabel cross berfungsi untuk menghubungkan dua switch dalam jaringan yang sama, menciptakan jalur komunikasi antara kedua perangkat tersebut. Fungsi serupa juga berlaku ketika menghubungkan dua hub jaringan, di mana kabel cross dapat digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan tanpa memerlukan perangkat tambahan.
Namun, Nalendra (2020) mengamati perkembangan menarik, “Dalam praktik jaringan modern, penggunaan kabel crossover semakin berkurang frekuensinya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perangkat jaringan baru yang telah dilengkapi dengan teknologi Auto-MDIX, yang secara otomatis mampu mendeteksi dan menyesuaikan diri dengan jenis kabel yang digunakan, baik itu straight maupun cross”. Fenomena ini menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi dapat mengubah praktik-praktik standar dalam dunia jaringan komputer.
Meskipun demikian, pemahaman tentang fungsi dan penggunaan kabel cross tetap penting, terutama dalam situasi troubleshooting atau ketika berhadapan dengan perangkat jaringan lama yang belum mendukung teknologi Auto-MDIX. Pengetahuan ini menjadi bagian esensial dari kompetensi seorang teknisi jaringan profesional.
Susunan Warna Kabel Straight dan Cross
Ada dua standar penyusunan kabel UTP:
1. Kabel Straight (T568B – Paling Umum)
- Putih oranye
- Oranye
- Putih hijau
- Biru
- Putih biru
- Hijau
- Putih cokelat
- Cokelat
2. Kabel Cross (T568A di Satu Ujung, T568B di Ujung Lain)
- Ujung 1 (T568A):
- Putih hijau
- Hijau
- Putih oranye
- Biru
- Putih biru
- Oranye
- Putih cokelat
- Cokelat
- Ujung 2 (T568B):
- Putih oranye
- Oranye
- Putih hijau
- Biru
- Putih biru
- Hijau
- Putih cokelat
- Cokelat
Purbawanto (2019) menekankan, “Kesalahan dalam penyusunan warna dapat menyebabkan koneksi gagal atau kecepatan jaringan menurun”.
Aplikasi dalam Jaringan Modern
Dengan adanya teknologi Auto-MDIX, banyak perangkat sekarang bisa mendeteksi jenis kabel secara otomatis. Namun, memahami perbedaan kabel straight dan cross tetap penting untuk:
- Troubleshooting jaringan
- Membangun jaringan lama yang tidak mendukung Auto-MDIX
- Memastikan kompatibilitas perangkat
Sastradipraja (2021) menyatakan, “Meskipun teknologi telah berkembang, pengetahuan dasar tentang kabel jaringan tetap menjadi keterampilan esensial bagi setiap teknisi”.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan ya.
Baca juga:
- Web Server Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya
- Rekomendasi 10 Aplikasi Monitoring Jaringan Terbaik
- Sistem Komputer: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Cara Kerja
- 15+ Jenis-Jenis Malware yang Wajib di Ketahui
- Apa itu WordPress? Pengertian, Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya
Referensi
- Nalendra, A. K. (2020). Manajemen Jaringan Komputer. Penerbit Informatika.
- Purbawanto, S. (2019). Media Transmisi Telekomunikasi. PT Gramedia Pustaka Utama.
- Sastradipraja, C. K. (2021). Fundamental Hardware dan Jaringan Komputer. CV Andi Offset.